Baju apa yang akan digunakan merupakan salah satu hal penting dalam perhelatan sebuah pesta pernikahan. Model baju biasanya mengacu kepada tema apa yang akan ditampilkan. Jika menggunakan adat jawa, maka baju tradisional jawa yang dikenakan dengan ciri khas paes di kepala pengantin wanita. JIka menggunakan adat minang, maka baju tradisional minang dengan ciri khas suntiang dikepala.
Dengan berjalannya waktu, baju-baju tersebut banyak dimodifikasi . Beberapa contoh modifikasi tersebut dapat dilihat pada pernikahan Nirina Zubir dan Bunga Citra Lestari yang menggabungkan baju kebaya modern dengan suntiang, ciri khas minang dikepala. Menurut saya pribadi, tidak ada yang salah dengan hal itu. Toh sama – sama ciri khas
Beberapa bulan yang lalu, saya lupa tanggal pastinya, ketika sedang antri bayar di kasir Hero Swalayan di Sarinah, saya melihat sebuah majalah perkawinan. Tidak disegel. Saya jadi iseng untuk lihat-lihat daripada bengong nunggu antrian. Ternyata di majalah tersebut sedang mengusung tema kebaya modern. Cantik sekali model-model tersebut dalam balutan kebaya (syirik mode on) hehehe. Saya pun membeli majalah tersebut karena ada satu model kebaya yang saya suka.
Di satu malam diakhir bulan November 2009, saya dan mama ke rumah Neno untuk anterin bahan kebaya yang sudah dibeli. Selain itu juga ngobrol-ngobrol mengenai model baju yang akan saya gunakan. Neno dengan tangannya yang lincah menggambar model baju yang saya inginkan.
Hari ini (6/12/09), adalah rapat pertama keluarga besar saya dalam menentukan susunan panitia untuk akad nikah dan resepsi pernikahan saya. Seru diakhir acara ketika saya diminta oleh Pakcik untuk menjelaskan baju apa yang akan saya gunakan ketika akad nikah dan resepsi. Saya pun mencoba menjelaskan yang saya inginkan. Tidak menunggu waktu lama setelah penjelasan saya, satu persatu mengemukakan pendapat dan hampir semua kurang setuju dengan ide saya. Whuaaaaaaaaaaa tidak punya pendukung untuk hal yang satu ini. Perdebatan cukup panjang. Semkain saya mencoba untuk mejelaskan, semakin saya didebat. Capek deh. Bahan kebaya sudah dibeli lengkap, model baju yang saya inginkan sudah terbayang didepan mata, menjadi hancur lebur seketika ketika tidak ada satu pun yang mendukung ide ini. Hik….. Karena perdebatan tidak juga berakhir, akhirnya saya diminta untuk memikirkan kembali ide tersebut dengan segala implikasinya. Solusi sementara yang cukup melegakan pada saat itu.
Malam harinya saya langsung telpon Neno bahwa bahan jangan dulu dipotong. Wait for further notice from me. Tuing..tuing..tuing…
Created by: Vidy
In