"Baim tau bapaknya mau pulang" ujar Papa saya yang tak lain kakek Baim.
"Ah bisa-bisa papa aja tuh." ujar saya.
"Eeee gak percaya. Nanti bapaknya dateng pasti anteng." ujar papa lagi.
Saya pun tak mengindahkan kata-kata papa. Saya berusaha untuk menenangkan Baim. Whua, maunya digendong dan muter-muter di teras rumah. Fuih, pegel kaki dan tangan. Demi oh demi.
Sekitar pukul 11 lebih, bapak Baim tiba di depan pager. Horeeeeeeeeeeee Bapak Baim sudah sampe rumah. alhamdulillah ya Allah. Baim tidak lagi rewel. Matanya tertuju pada sosok bapaknya. Apa yang ada di dalam pikiranmu, Nak? Bunda pernasaran.com hehehe.
Bapak Baim menyapa anaknya yag sudah genap tiga bulan tidak bertemu.Resiko bekerja di lapangan, ketemu sekali-kali. Ketika akan digendong, Baim tetep anteng. Hm..hm... Dari tadi kek Nak anteng begitu. Saya tidak tahan untuk tidak ngedumel dalam hati.
"Tuh kan bapaknya dateng, Baim langsung anteng. Gak percaya tadi dibilangin." ujar Papa.
"Tadi rewel, Pa?" tanya suami saya sama papa.
"Sedikit. Tapi itu biasa kalo anak habis ditinggal jauh. Batinnya kan kontak sama orang tuanya." ujar Papa.
Suami saya pun tersenyum. Kegembiraan terlukis di wajahnya. Seneng melihat pertemuan bapak dan anak. Hehehe
created by Vidy
Kereta Pakuan Ekspress Sudirman - Bogor, 25 May 2011