Sunday, November 29, 2009

Survey Dekorasi Pelaminan

Survey pelaminan ini cukup unik. Di sela-sela kesibukan kantor, gue sempet-sempetin untuk browsing mencari informasi tentang sewa jasa dekorasi dan pelaminan untuk acara pernikahan. Sesuai request keluarga besar gue, termasuk Papa kalo pelaminan pas resepsi pake pelaminan minang. Mau yang standar ataupun yang ada bagonjoang ga masalah, yang penting warna dasar pelaminan berwarna merah menyala. Warna agam. Begitu kata Papa. Hohohoho

Selain browsing-browsing, gue juga ngedatengin beberapa jasa sewa pelaminan.  Pertama kali gue survey secara langsung untuk pelaminan tanggal 18 Oktober 2009. Dengan ditemenin, Pakcik, tante Iqoh, tante Eva dan nyokap, gue ke Sanggar bu Olin di daerah Panaragan Kidul, Bogor. Di deket asrama polisi. Katanya seh, pelaminan paling oke di bogor untuk disewa ya di sanggar bu Olin ini. 

Selain itu gue juga iseng tanya jasa-jasa penyewaan lainnya seperti jasa sewa pelaminan minang Buchyar,  Sanggar Yusan, dan Sanggar Cahaya Bunda. Semua berlokasi di Jakarta. Namun sayang harga-harga yang diberikan tidak cocok dengan budget gue. Over budget. Huhuhuhu.

Ada satu lagi sanggar yang dihubungin oleh Tante Iqoh. Gue gak tau namanya. Sanggar ini disewa beberapa tahun yang lalu, ketika pernikahan uncu- adek bokap gue yang paling kecil. Tapi karena sanggar itu lagi sibuk banget, susah banget buat tanya harga aja. Daripada nunggu terlalu lama, di sisi lain gue juga berburu dengan waktu dalam menetapkan vendor, jadilah gue mencari vendor lain.  

Selain itu, gue juga menghubungi Sanggar Anggiau yang berlokasi di Depok. Sanggar ini gue dapatkan ketika iseng-iseng browsing internet. Tetep disela-sela pekerjaan yang menumpuk. He..he.. Pada tanggal 13 Oktober 2009 gue kirim email untuk pertama kalinya kepada Sanggar Anggiau.  Beberapa hari gue menunggu, namun email gue tak kunjung dibales. Gue telpon langsung kepada pemilik sanggar ini. Responnya cukup baik pada saat itu. Dan tanggal 18 Oktober 2009, uni Ninda membalas email gue. Pada hari yang sama setelah baca email uni Ninda, gue kirim email lagi dengan detail permintaan yang sekiranya diperlukan pada saat pernikahan gue. Detail-detail ini sama setiap kali gue  minta harga ke sanggar-sanggar yang gue hubungi. Sehingga bisa ketahuan mana yang murah dan mana yang mahal hehehe. 

Pada tanggal 24 oktober 2009, Uni Ninda kembali merespon email gue. Perkiraan harga pun gue dapatkan. Senang melihat angkanya. Paling murah  dibandingkan sanggar-sanggar lainnya yang gue tanya. Sedikit sreg. Hehehehehe

Dan pada tanggal 31 Oktober 2009, gue survey langsung ke tempat Sanggar Anggiau tersebut, yang tidak lain adalah rumah uni Ninda, pemilik sanggar Anggiau. Survey kali ini gue ditemenin nyokap doang. Pulang pergi naik kereta ekonomi bogor – depok (PP). Sebenernya seh gue gak ngerti daerah Depok. Modal nekat pergi sama nyokap dengan mengikuti petunjuk dari Uni Ninda. Alhamdulillah, akhirnya bisa ketemu juga rumah Uni Ninda.  Menambah jam terbang gue dalam menjelajah daerah baru (gak pake nyasar) haha.

Tiba di rumah uni Ninda, banyak sekali pernak pernik untuk pernikahan. Uni ninda pun mengeluarkan beberapa album dokumentasi-dokumentasi foto pernikahan yang pernah ditanganinya. Juga ada contoh saluak (topi untuk pengantin pria pada pesta pernikahan dengan adat minang), contoh baju pengantin kebaya modifikasi untuk resepsi dan akad nikah, aksesoris-aksesoris kecil untuk disanggul dan lain-lain.  Selain itu, uni Ninda juga mengeluarkan koleksi  suntiang songkok yang dimilikinya. Mulai dari yang kecil tiruan emas sampe dengan yang besar bersepuh emas. Yang besar berat euy.

 Setelah cukup lama berbincang-bincang, gue dan nyokap pamit pulang. Gue pun janji ke uni Ninda untuk mengirimkan permintaan baru untuk item-item dekorasi, pelaminan, make up, foto video shooting dan item-item lainnya.  Setelah semua dirasa cukup, gue pulang ke Bogor. Capek.

Setelah sanggar Anggiau, pencarian sana sini berhenti sampai di sini. Sekarang menunggu kesepakatan dengan keluarga besar untuk setiap detail baru kemudian minta penawaran baru ke uni Ninda. Penawaran ini seh gak akan jauh beda dengan penawaran gue sebelumnya.

Semangat...

Created by : Vidy

Bogor, 29/11/09

 

Survey....survey..survey...

Survey. Kata temen-temen dan saudara-saudara yang sudah duluan menikah, survey merupakan bagian penting dalam mempersiapkan sebuah pernikahan. Tanpa adanya sebuah survey bisa jadi salah dalam menentukan vendor yang akan menangani setiap detail-detail pernikahan. Dampak paling parah, pesta tidak berjalan lancar.  

Ada beberapa bagian penting dalam sebuah pesta pernikahan yang wajib untuk disurvey, yaitu gedung, catering, dekorasi  pelaminan, undangan, souvenir. Jika dokumentasi tidak termasuk dalam paket dekorasi pelaminan, maka item yang satu ini juga penting untuk disurvey. Dokumentasi sangat penting karena di sinilah detik-detik pernikahan dari awal hingga akhir direkam dan diabadikan.

Gedung harus di survey karena terkadang belum tentu gedung yang diinginkan bisa digunakan pada saat tanggal pernikahan yang sudah ditentukan. Lokasi gedung juga harus yang sekiranya strategis, baik untuk tamu, begitu juga untuk keluarga kedua belah pihak.  Selain itu juga gedung sebaiknya yang mudah ditemukan.

Sebelum menentukan catering yang akan digunakan, test food alias icip-icip makanan sangat penting. Karena makanan sangat penting dalam sebuah pesta pernikahan. Bahkan segelintir orang menilai bagus atau tidaknya sebuah pesta dari makanan yang disajikan. Baik dari segi rasa maupun dari segi jumlah makanan yang tersedia. Enak atau tidaknya makanan pada pesta pernikahan terkadang akan selalu diingat-ingat oleh tamu yang datang. Begitu juga dengan jumlah. Jika makanan yang dipesan terlalu sedikit dibandingkan tamu yang datang dan tamu-tamu yang terakhir datang tidak kebagian makanan, itu juga tidak baik. Dan itu juga akan diinget-inget oleh sebagian tamu yang datang.  Pesen dari orang-orang yang sudah menikah, menentukan catering haruslah cermat.   Jadi pastikan, sebelum bilang oke kepada pihak catering, minimal harus icip satu kali masakan dari catering tersebut walaupun banyak sekali rekomendasi.

Dekorasi juga sangat penting.  Pekerjaan dekorasi ini sangat detail. Hal-hal kecil dalam ruangan harus diperhatikan.  Untuk dekorasi biasanya terbagi dalam beberapa pekerjaan utama seperti dekorasi ruangan, make up, jasa sewa baju baik untuk pengantin maupun yang lainnya. Terkadang dokumentasi pun masuk kedalam paket ini. Mengingat pentingnya bagian ini, maka survey sebaiknya ke beberapa vendor sehingga bisa membandingkan mana yang bagus mana yang tidak.

Undangan juga harus diperhatikan. Sebelum oke ke salah satu percetakan, ada baiknya tanya sana sini tentang bagus atau tidaknya sebuah percetakan. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan yaitu murah atau mahalnya harga di percetakan tersebut. Sebelum undangan naik cetak dalam jumlah banyak, harus dipastikan terlebih dahulu percetakan membuat dami undangan sehingga tidak ada kesalahan ketika undangan dicetak dalam jumlah banyak.

Souvenir banyak sekali macam dan bentuknya. Ada yang mahal, ada yang murah. Ada yang berkualitas bagus, ada yang berkualitas biasa saja. Souvenir ini bisa disesuaikan dengan  anggaran yang disediakan. Harus rajin-rajin menyambangi sentra-sentra penjualan untuk souvenir.

Jadi, sebelum vendor pernikahan diputuskan, jangan pernah bilang capek untuk survey sana sini. Semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat.

 

Created by : Vidy

Bogor, 29/11/09

Monday, November 16, 2009

SHOPPING COORDINATION

Ternyata oh ternyata susah-susah  gampang dalam mempersiapkan sebuah wedding party. Sekarang baru terasa bahwa dalam setiap plan A, harus ada plan B. Begitu yang gue rasa saat ini. Tadinya gue pikir semua akan mulus-mulus aja. Semua akan lancar-lancar aja. Ternyata tidak. Tidak.

Tujuan utama saat ini adalah membeli bahan untuk baju pengantin dan juga seragam keluarga besar. Beberapa tempat seperti Mayestik, Pasar Baru dan Tanah Abang pun direkomendasikan oleh teman dan saudara yang sudah dulu menikah. Yuuuuuuuuuuuuk, mari kita shopping. Senangnya mendengar kata shopping hehehe.

Konsep untuk baju pun gue buat. Warna apa yang digunakan. Model seperti apa yang diinginkan. Apa aja yang harus dibeli. Semua persiapan oke setelah konsultasi dengan Neno, temen SMP gue yang sekarang buka usaha jahit. Jahit baju, celana, kebaya hingga urusan payet memayet, border membordir disanggupi oleh Neno. Sekarang tinggallah coordinate the shooping time with my mom and my aunts. Secara yang diajak belanja adalah tanteku yang sibuk. Gue juga sibuk deng heheheh (sok iyeh banget deh gue!)

And here we go with the plan A. Sekitar minggu ketiga bulan Oktober 2009 gue putuskan saat yang tepat untuk beli bahan tanggal 7 November 2009 ke Mayestik. Gue pun sibuk koordinasi sama tante Rina dan Tante Anne, adek-adek bokap gue. Facebook pun gue pilih sebagai media untuk berkomunikasi. So far sangat efektif secara walaupun dah ibu-ibu, kalo urusan facebook tante-tante gue ini cukup up to date hehehe. Confirm, semua bisa menemani, termasuk nyokap gue. Senangnya.

Lima hari sebelum hari H ke Mayestik, barulah gue tau kalo kantor tempat gue bekerja akan outing ke Puncak ditanggal yang sama dengan rencana gue ke Mayestik. Whuaaaaaaaaaaaaaaaa, malam harinya kembali sibuk berkoordinasi shopping time diundur jadi hari Sabtu tanggal 14 Nov 09. Dan confirm semua oke. Lega.

Gue pun ikut outing kantor ke Puncak. Selain karaoke bersama, juga ada sesi aerobic di pagi hari.  Kata instrukturnya seh biar badan kita sehat. Tapi faktanya, pulang outing badan pegel-pegel. Ketauan banget kalo ini badan kagak pernah olahraga hehehehe.

Kembali masuk bekerja seperti biasa. Kembali koordinasi lewat facebook sama tante-tante gue. Dan terkejutlah gue. Kalo minggu kemaren gue yang kagak bisa, minggu sekarang tante-tante gue yang kagak bisa. Tante Rina harus ke Jepang.  Tante Anne harus menghadiri acara di sekolah Ariq, anak sulungnya. Whuaaaaaaaaaaaaaaa.

Panik. Sedikit puyeng juga. Nyut..nyut..Gue pun langsung sms Neno. Bad news. Neno yang juga ibu guru di satu sekolah menengah atas di Bogor, harus mengawas ujian pada hari Sabtu tersebut. Damn. Gak mungkin gue cuma pergi berdua nyokap. Secara kita berdua buta dunia pertekstilan. Neno pun kasih option kedua. Dia bisa temenin gue dihari minggunya tanggal 15 Nov 2009. Sampe malem pun gue jabanin, begitu isi sms Neno. Hari minggu juga Mayestik buka sampe sore.      

Hari Minggu? Whuaaaaaaaa, dihari itu gue kudunya tes makanan catering di gedung yang udah gue DP untuk tempat wedding party. Pusing deh. Direncana awal hari minggu tersebut gue sekalian mau janjian sama Uni Ninda dari Sanggar Anggiau untuk liat gedung sekalian mau gue kenalin sama Ibu Dian dari Catering Zainuddin. Berantakan semua planning gue.

Akhirnya, plan B pun dibuat. Janjian sama Uni Ninda diganti jadi hari sabtu tanggal 14 November 2009. Pergi ke Mayestik dihari minggu tanggal 15 Nov 2009. Gue bilang OK ke Neno hari minggu ke Mayestik. Janjian jam 9 di rumah gue. Sebelum berangkat ke Mayestik, mampir dulu ke Gedung Pasca Panen untuk icip-icip makanan catering Zainuddin. Dari Pasca Panen tancap ke Mayestik.  Perfect planning. Semoga lancaaaaaaaar.

Tak ada akar, rotan pun jadi. Plan A gagal, plan B pasti berhasil. Chaiyoooooo

 

Created by VD on Nov 13th, 2009

Monday, November 9, 2009

My life in 2009 - Full of happiness

Rasanya sudah begitu lama tidak menuliskan cerita kehidupan dalam sebuah tulisan singkat. Begitu banyak yang sudah terjadi. Begitu banyak yang sudah dilalui. Begitu banyak kejutan hidup yang dialami. Bagai sebuah cerita yang belum jua menemukan akhirnya.

Tahun ini, tidak terasa sudah hampir tiba dipenghujung tahun. November.  Kilas balik ke setahun yang lalu, masih segar dalam ingatan bagaimana sebuah kejutan untukku di hari ulang tahun. Tidak terasa, seperempat abad sudah di bumi yang semakin tua ini.

Akhir tahun 2008, sebuah perjalanan tidak terduga direncanakan bareng Heidy. Berpacu dengan waktu mencari tiket ke Yogyakarta untuk awal bulan Januri 2009. Dari Jakarta naik kereta sampe di Yogya ketika azan shibuh berkumandang. Mandi,  makan dan perjalanan pun dilanjutkan menuju Dieng. Sebelum belok ke Wonosobo, sempet nyasar sampe ke Ambarawa. Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan ke Bebeng, Pantai Parangtritis,  Pathuk, tugu, dan yang pastinya gedung BI Yogyakarta. Will never forget the moment.

Di bulan Maret 2009, di tengah-tengah sibuknya jadwal kerja, mencari tiket untuk backpack ke Makassar, ke tempat Nana bekerja. Mulai dari kota Makassar hingga Gowa dan pulau Kayangan pun dijelajahi.

Di akhir Juni 2009, sebuah keputusan diambil demi kemajuan  dalam pekerjaan.  Dengan segala kelebihan dan kekurangan di tempat baru, setelah bergelut dari satu proyek ke proyek lainnya, pindah pun menjadi keputusan yang tepat. Tidak menyangka akhirnya berani  juga memutuskan untuk pindah kerja setelah beberapa kali ada tawaran untuk pindah selalu ditolak karena ini dan itu. Hingga saat ini, pekerjaan baru ini masih sangat menyenangkan bagiku. Masih banyak tantangan-tantangan yang belum lagi ditemukan solusi terbaik menghadapinya. Walaupun terkadang diriku sangat merindukan perjalanan-perjalanan ke luar kota yang sebelumnya bisa dijalani 3 kali dalam sebulan. Namun akan selalu ada harga yang dibayar untuk sebuah kemajuan. NO REGRET FOR GREAT DECISION.    

Dalam tempo yang cukup singkat, sekitar enam bulan terhitung sejak awal Januari 2009, lagi-lagi keputusan penting dibuat untuk hidupku. Bulan Agustus 2009 menjadi titik balik dari semua yang dilalui ditahun 2009. Tanggal 17, hanya untukku, dirinya dan keluarga besar kami;  bukan hanya akan dikenang sebagai hari kemerdekaan Indonesia.  Di hari inilah sebuah keputusan besar diambil. Dua keluarga bertemu untuk membicarakan masa depan anak-anak mereka, diriku dan dirinya. Dan sebuah tanggal dan bulan ditahun depan pun telah disepakati untuk mengikuti sunnah-Nya. Senangnya. Thank GOD.  

Dan kini, diriku pun sibuk mempersiapkan semuanya semua dii tengah- tengah kerjaan yang menumpuk. Semangat…………………..