This is me, Vidy
Sunday, January 6, 2013
CELENGAN PERTAMA
Created by Vidy
Mataram, Jan 6, 2013
SUSU DALAM TRUK
Saturday, November 17, 2012
Two Years Old
Thursday, May 10, 2012
WELCOME IN LOMBOK
Selamat datang di Lombok, selamat datang di rumah baru, selamat datang di lingkungan baru. Semoga bisa beradaptasi dengan cepat. Amin.
Tuesday, February 28, 2012
2nd Wedding Anniversary
Banyak cerita bahwa dua tahun pertama merupakan titik krusial sebuah pernikahan. Dua orang dengan pribadi yang berbeda, dengan sifat yang berbeda, dengan cara fikir yang berbeda, mereka mencoba untuk menjadi satu dalam sebuah arah yang akan dituju, langkah yang akan dilalui, dan jalan yang akan ditempuh. Tentunya itu penuh dinamika. Bagai gelombang dengan resonansi naik turun. Bagai ombak yang pasang surut. Bagai desau angin yang berhembus pelan kemudian kencang atau sebaliknya. Tak jarang kesemuanya menciptakan badai yang menyisakan prahara, kesedihan, penyesalan. Tidak sedikit cerita rumah tangga yang berakhir di tahun kedua pernikahan mereka. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat-Nya, kita lulus ujian untuk tahap ini.
Semoga kita terus bersama, saling berbagi, saling menyayangi, saling memaklumi, saling memahami, saling mengkoreksi, saling mengingatkan, saling mendukung dan bisa saling memaafkan untuk setiap kesalahan.
Happy 2nd Wedding Anniversary for me and my lovely husband. May God always bless our family.
Created by Vidy,
Jakarta, 28 February 2012
Sunday, June 12, 2011
JAKARTA & LAMPU-PAMPU
Jakarta masih jauh, macet sudah menghadang sekian kilo meter dari gerbang tol sebelum Cibubur. Pintu tol teraneh yang pernah saya lihat. Biasanya satu jalur jalan menjadi satu gerbang tol. kali ini gerbang tol dibuat serong sehingga gerbang tol menjadi lebih banyak. Normalnya untuk tiga gerbang, namun karena serong gerbang tol menjadi lebih dari tiga. Padahal setelah membayar, kendaraan kembali mengantri masuk satu jalur hingga gerbang tol paling ujung dan kemudian baru menyebar ke jalan untuk 4 jalur mobil. Kemacetan panjang pun tidak terelakkan. Alhamdulillah Baim anteng. Sepanjang perjalanan ketika matanya melek, Baim tidak henti-hentinya memandang satu persatu lampu mobil yang menyala
Berita yang beredar pintu tol ini untuk mengurangi kemacetan di pintu tol taman mini. Hiks. Menurut saya, bukannya getting better akan tetapi getting worse. Betul di pintu tol taman mini kemacetan tidak signifikan karena macet panjang yang biasanya terjadi sudah pindah ke pintu tol yang baru. Bukan mengurangi, hanya memindahkan. Huh!
Keluar dari pintu tol taman mini, bablas ke arah jalan Gatot Soebroto menuju Semanggi hingga putaran turun ke bawah ke arah jalan Sudirman. Lurus melewati Thamrin hingga puteran di depan patung Arjuna dengan 8 kudanya. Belok kanan ke arah Balai Kota, kemudian sampe di Gambir. Tepat waktu.
Sepanjang jalan Baim tidak henti-hentinya memperhatikan jalan. Baim sangat tertarik melihat lampu-lampu mobil yang menyala dengan terangnya. Apalagi jika sedang lampu merah, Baim pengen di berdiriin terus kemudian melonjak-lonjak. Fuih.
Di Gambir, ketika menunggu kereta ke Yogya tiba, beberapa kereta melewati stasiun Gambir. Mata Baim langsung meperhatikan ke arah kereta yang bergerak. Mata Baim baru beralih ketika kereta sudah tidak terlihat. Baim..Baim...
Kereta ke Yogya berangkat, saya, suami dan mama, makan dahulu di kantin deket parkiran di Gambir. Duduk di salah satu toko penjual makanan yang berderet. Ibu-ibu yang jualan ramah sekali. Ia juga gemes melihat Baim. Beberapa kali Baim dicolek-colek. Ketika mulai makan, saya tidak makan. Gantian pegang Baim. Si ibu pun sedikit memaksa saya untuk makan dan Baim dia yang gendong. Ia pun menggendong Baim. Tapi saya tidak makan. Saya tetap melihat ke arah si ibu. Ketika ia membawa Baim ke arah pintu keluar, saya langsung mengambil Baim. Rese. Hadeeeuuuuh zaman sekarang bener-bener kudu siaga kalo jaga anak. Pembelajaran banget dengan adanya kejadian ini. Terima kasih ya Allah.
Selesai makan, bablas pulang. Tetep Baim excited dengan lampu-lampu mobil. Fuih, capek peganginnya. Baim...Baim...
created by Vidy
in Bogor, 12 June 2011
Sunday, May 29, 2011
Bapak Pulang
"Baim tau bapaknya mau pulang" ujar Papa saya yang tak lain kakek Baim.
"Ah bisa-bisa papa aja tuh." ujar saya.
"Eeee gak percaya. Nanti bapaknya dateng pasti anteng." ujar papa lagi.
Saya pun tak mengindahkan kata-kata papa. Saya berusaha untuk menenangkan Baim. Whua, maunya digendong dan muter-muter di teras rumah. Fuih, pegel kaki dan tangan. Demi oh demi.
Sekitar pukul 11 lebih, bapak Baim tiba di depan pager. Horeeeeeeeeeeee Bapak Baim sudah sampe rumah. alhamdulillah ya Allah. Baim tidak lagi rewel. Matanya tertuju pada sosok bapaknya. Apa yang ada di dalam pikiranmu, Nak? Bunda pernasaran.com hehehe.
Bapak Baim menyapa anaknya yag sudah genap tiga bulan tidak bertemu.Resiko bekerja di lapangan, ketemu sekali-kali. Ketika akan digendong, Baim tetep anteng. Hm..hm... Dari tadi kek Nak anteng begitu. Saya tidak tahan untuk tidak ngedumel dalam hati.
"Tuh kan bapaknya dateng, Baim langsung anteng. Gak percaya tadi dibilangin." ujar Papa.
"Tadi rewel, Pa?" tanya suami saya sama papa.
"Sedikit. Tapi itu biasa kalo anak habis ditinggal jauh. Batinnya kan kontak sama orang tuanya." ujar Papa.
Suami saya pun tersenyum. Kegembiraan terlukis di wajahnya. Seneng melihat pertemuan bapak dan anak. Hehehe
created by Vidy
Kereta Pakuan Ekspress Sudirman - Bogor, 25 May 2011