Monday, August 18, 2008

Farewell-nya De Nophie

Sierra café , Bandung, 16 August 2008

Berhubung bulan depan De Nophie udah berangkat ke Italia, tepatnya Bologna, untuk melanjutkan S2-nya, maka malam ini (16/08/08), gue dan Heidy, yang kebetulan selesai meeting Sabtu pagi di Hotel Jayakarta Bandung, sepakat untuk mengadakan farewell party-nya De Nophie,  di Sierra Café, jalan  Bukit Pakar Timur Bandung. Walaupun cuma bertiga, tapi tidak mengurangi sedikit pun kebersamaan dan keceriaan.

Kami bertiga, gue, Heidy dan De Nophie, tiba di Sierra Café sekitar pukul  setengah sepuluh malam. Begitu takjub gue liat Sierra café yang sangat penuh sekali. Riuh oleh suara orang – orang yang berceloteh dan tertawa. Inilah pertama kali gue liat Sierra café seperti pasar malam. Terlalu rame untuk ukuran café sekelas Sierra. Mulai dari depan hingga balkon semua fullbook. Ketika baru datang kami pun masuk dalam daftar waiting list front office Sierra Café. Inilah pertama kali gue rasain waiting list di Sierra Café. Padahal gue mulai nongkrong di sini sejak zaman kuliah. Secara saat ini gue udah beberapa tahun lulus he..he..he..

Untuk mengisi kekosongan waktu hingga dapet kursi untuk makan, daripada bengong, gue dan De Nophie foto – foto.  Mumpung ada Heidy yang lagi bawa kamera Nikon Seri D60. Oke banget kalo buat foto – foto. Heidy lagi keranjingan foto - foto semua orang yang dia liat. Bahkan saking niatnya, Heidy sampe ambil kursus singkat fotografi. Gue dan De Nophie seh senang – senang ajah, secara kami berdua hobi banget yang namanya difoto. Narsis abis. Jadinya sama – sama terpuaskan deh. Gue dan De Nophie puas difoto dengan berbagai pose dan gaya, sedangkan Heidy otomatis akan menambah jam terbang potret memotret dia. Simbiosis mutualisme.

Sierra di malam hari memang sangat indah. Berada di ketinggian bagian utara kota Bandung, cekungan Bandung lama terlihat sangat jelas dari sini. Di hiasi lampu – lampu dan bintang yang bertebaran di langit malam. Ini dia salah satu bukti keindahannya.

Untuk foto lengkapnya klik di sini.

Well, setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kami bertiga dapet juga tempat duduk. Di balkon luar sebelah kiri. Dingin. Angin bertiup sedikit kencang.

Dan tibalah saat memesan menu. Untuk menghangatkan badan, De Nophie pesan Beringer White Zinfandel. Kalo kata mas pelayan cafenya, ini minuman enak di lidah tapi “gak enak” di pikiran.

Untuk menu pembuka, gue pesen Hungarian Goulash Soup. Sedangkan De Nophie dan Heidy pesen Sierra Special Soup. Yummy. Untuk menu utama Heidy pesen American Spare Rib Charlemagne sedangkan gue pesen Crispy Salmon (gue lupa nama panjang menu yang gue pesen, tapi yg pasti ada kata crispy salmon).

Dan seperti biasa, di sela – sela makan hingga nunggu taksi untuk pulang, kita sempetin buat foto – foto. Dinginnya udara tidak menjadi hambatan yang berarti ha..ha..ha..

Foto – foto lengkapnya klik di sini, tapi sayang isinya cuma foto gue berdua sama De Nophie. Heidy terus yang fotoin kita berdua dan entah kenapa gak kepikiran buat foto bertiga. Padahal bisa minta tolong mas dan mbak pelayan café buat foto. Hiks…

Kartu kredit rese

Well, akhir – akhir ini gue agak kesel. Gue seperti di teror. Siang malam di sms-in informasi untuk aktifasi kartu kredit. pagi sampe sore di telponin. Udah gitu mbak – mbak operatornya yang berinisial NR rese banget lagi. Di mana – mana yang namanya marketing itu harus ramah dan santun (CATET!!!!).

Begini ceritanya, karena hari rabu (31/07/08) libur nasional, gue minta cuti sama bos gue untuk hari kamis dan jumat. Jadi gue bablas libur dari rabu sampe minggu. Dan baru akan ngantor lagi di hari senin. Ketika hari Kamis (31/07/08) gue dapet sms ke nomor gue yang XL. Nama sender yang tertera di layar hape gue adalah salah satu bank swasta terkenal di Indonesia. Bank ini cukup terkenal dan banyak sekali cabangnya.

Di dalam sms tersebut dijelaskan bahwa gue adalah salah satu yang terpilih untuk menjadi pemegang sebuah kartu kredit yang berbasis internasional. Gue singkat aja AE. Gue diminta untuk segera fax formulir persetujuan dan copy KTP ke nomor 021 – 25549XXX. Berhubung gue merasa tidak pernah apply untuk kartu kredit ini, sms ini gue cuekin ajah. EGP.

Pada hari Kamis dan Jumat gue cuti. Pada hari jumat gue di telpon untuk pertama kali nya oleh NR, mbak – mbak operator yang rese itu. Dia bertanya ini dan itu yang gue rada gak ngerti. Dia tanya gue, udah terima belom kartu kredit  yang udah dikirimin ke alamat kantor gue. Dan gue pun jawab kalo gue tidak berada di kantor karena sedang cuti dan baru akan ngantor kembali pada hari Senin tanggal 4 Agustus 2008. Jurus gue sedikit ampuh. Setidaknya dia gak telpon gue lagi sampe liburan  gue selesai .

Hari senin (04/08/08) pagi, gue udah sampe di kantor dan di meja gue terdapat beberapa surat. Salah satunya surat dari kartu kredit yang minggu kemaren telemarketingnya telpon gue. Gue buka surat itu. Sedikit terkejut. Di depan mata gue tergeletak sebuah kartu kredit jenis gold dan di situ sudah tercantum nama gue. Padahal gue gak pernah apply jenis kartu kredit ini. Gue baca buku panduan kartu kredit tersebut. Setelah selesai membaca semua, gue tambah males aja untuk ambil ini kartu kredit. Kelebihan – kelebihan yang ditawarkan tidak ada yang menguntungkan gue untuk saat ini he..he..Free car wash gak ada untungnya buat gue saat ini secara belom punya mobil sendiri. Diskon makan di Restaurant Hotel Ritz Carlton juga tidak menguntungkan gue sama sekali secara setahun sekali pun belum tentu gue makan di resto hotel bintang lima itu, dan masih banyak lagi penawaran – penawaran lainnya yang masih tetap tidak menguntungkan gue (setidaknya saat ini).

NR menepati janjinya untuk telpon gue di hari senin. Damn. Gue pikir sapa tau dia lupa ha..ha… Gue sampe hafal nomor depan telpon itu 021 – 25559XX. Gue jawab telpon itu. Sebelom NR nyerocos panjang lebar, gue tanya dia duluan. Kenapa gue bisa dapet kartu ini. Gold pula. Gue tidak pernah merasa apply kartu kredit ini. Dapet data – data gue dari mana. Tau nomor hape gue dari mana. Tau alamat kantor gue dari mana. 

NR pun menjelaskan kenapa gue bisa dapet kartu ini secara otomatis. Kartu ini merupakan kartu kredit pendamping dari kartu kredit yang sudah gue punya, yaitu sebuah kartu kredit gold dari sebuah bank swasta yang cukup terkenal dengan inisial BDI. Gue akui gue emang punya kartu kredit itu. Dasar marketing, dia pun mulai merayu gue untuk ambil kartu pendamping ini. Sebel banget gue dengernya. Daripada denger dia ngomong panjang lebar, gue pun bilang telpon gue lagi di hari Rabu karena gue akan ngomong dulu sama Personal Banking officer yang maintain rekening gue di bank yang merupakan bank rekanan dari kartu kredit ini. Telpon pun ditutup. Sedikit lega.

Gue pun langsung telpon JP, Personal Banking officer yang pegang rekening gue. Dia kaget waktu gue bilang gue dapet kartu itu. Dia malah bilang kok gue gak di informasiin ya mbak klo elo dapet itu. Seharusnya gue dinformasiin dulu sebelom dikirim ke elo karena elo nasabah gue. Dan gue pun minta dia untuk dateng ke kantor buat liat sendiri itu kartu.

Setelah makan siang, JP dateng ke kantor gue. Dan gue kasih liat deh tuh kartu berikut surat dan buku petunjuknya. Dia pun jelasin ke gue tentang kartu kredit itu. Kartu kredit itu biasanya lebih bisa di terima di luar negri (kalo gue bepergian ke luar negri) dan orang – orang yang sering bepergian ke luar negri biasanya punya kartu kredit ini. Secara dalam satu tahun ke depan aja gue gak ada rencana ke luar negri kecuali kalo nanti tiba – tiba ada yang berbaik hati untuk biayain gue jalan – jalan ke luar negri gituh ha..ha..ha.. (ngarep deh gue!!). JP bilang ke gue terserah gue buat ambil atau enggak kartu itu karena itu hak gue sebagai nasabah untuk memilih. Gue boleh ambil dan boleh juga enggak.

Hari Rabu (06/08/08) pagi, gue ke bank untuk ambil uang dengan jumlah yang cukup besar. Ketika dalam perjalanan pulang kembali ke kantor, NR telpon gue. Gue bilang telpon gue lagi nanti karena gue lagi di jalan. Dia pun menurut. Telpon pun ditutup. Dalam hati seh gue sedikit ngarep dia gak telpon – telpon gue lagi. Walaupun itu sedikit tidak mungkin karena pasti dia akan telpon gue terus sampe gue bilang iya. Dasar marketing.

Singkatnya cerita, NR beberapa kali telpon gue. Gue udah bilang bahwa gue enggak mau ambil kartu itu karena gak ada gunanya juga buat gue. Di telpon yan terakhir nada bicara NR sedikit jutek dan memaksa gue untk ambil kartu itu. Dan gue kembali menegaskan bahwa gue enggak akan ambil kartu itu. Telpon pun gue tutup.

Selain telpon, NR dengan nomor hape 081510857XXX sms juga ke nomor XL gue beberapa kali. Isi sms relatif sama yaitu slmt pagi (kalo dia sms malam slmt mlm) ibu vidya mohon dibantu di TTD form aktifasi & Fc KTP bolak balik mohon di fax ke 25549XXX atau 57939XXX. NR sms gue  mulai dari tanggal 6 agustus 2008 pukul 19.18, tanggal 7 Agustus 2008 pukul 10.32, tanggal 8 Agustus 2008 pukul 9.54 dan yang membuat gue sangat marah yaitu NR in isms gue lagi pada tanggal 14 Agustus 2008 pukul 21.27. Padahal terakhir kali NR telpon gue yaitu sebelom tanggal 14 Agustus2008 dan gue udah bilang kalo gue enggak akan ambil kartu itu. Jujur sms yang terakhir ini bikin gue tambah sebel aja sama NR ini. Kalo dia memang professional seharusnya membicarakan hal seperti ini di jam kantor, yaitu mulai dari pukul delapan pagi hingga lima sore.

Akhirnya tanggal 15 agustus 2008 gue telpon ke call centre nya kartu kredit ini dan yang mengangkat adalah operator yang berinisial bpk. Cr. Kepada CR gue jelaskan semua dari awal. Dimulai dari gue dapet kartu tanpa apply sampe kesebelan gue sama telemarketingnya AE yang inisial NR itu. Dan CR pun dengan baik – baik menjelaskan kepaa gue bahwa kartu itu memang kartu tambahan yang gue akan dapatkan secara otomatis tanpa gue apply. Dan hak gue untuk ambil atau enggak. Status kartu itu hingga saat ini masih dalam keadaan tidak aktif. Dan jika dalam waktu 2 (dua) bulan kartu tersebut tidak diaktifkan maka akan secara otomatis kartu tersebut tidak bisa digunakan lagi. Dan jika memang tidak mau menggunakan, kartu bisa juga di gunting.

Gue pun lega mendengarkan penjelasan CR. Jadi kartu itu gue diemin aja he..he..he..

Thursday, August 14, 2008

Ultahnya Bos Ucok

Hari ini (14/08/08), Bos Henry M.P. Siahaan alias bang ucok ulang tahun. Dari tadi pagi dia kalem - kalem dan tenang - tenang aja tuh. berasa kagak ulang tahun gituh he..he.. habis makan siang, gue satu tim dari proyek dia, kita kasih kejutan ma bos ucok. kita beli cake di harvest trus kita datengin deh dia ke ruangannya he..he.. dia kaget gitu sekaligus agak malu - malu he..he.. secara umur udah berapa gitu ya he..he..he..dan akhirnya semua orang program yang ada di tempat saat itu pada tau semua termasuk big bosnya PSG, divisi gue, yaitu mas Agung..he..he..

met ultah ya bang..wish you all the best 

Foto - foto dapat di klik di sini

 

Monday, August 11, 2008

SKY DINING PLAZA SEMANGGI - 080808

Well, sebenernya hari ini (08/08/08) gue sedikit jenuh dengan rutinitas gue belakangan ini. Laporan grantee numpuk di meja. Gue kudu periksa satu – satu, baik laporan keuangan maupun bukti – bukti asli yang dilampirkan. Udah bener atau belum. Belom lagi BTOR gue pergi ke jogja yang belom final sampe sekarang. Masih draft terus he..he.he.. dan belom lagi kerjaan lainnya hik..hik..( I believe I can pass it. One thing that I need is only a refreshing)

Tapi rasa jenuh gue kemudian sedikit terobati, sebelom pulang temen kosan gue, Siska, sms ngajak nongkrong di Plangi. Dengan segeralah sms dia gue bales bilang OK he..he..(untuk sementara dilupakan terlebih dahulu ujian pajak internasional di Sabtu Pagi he…he..)

Setelah selesai sholat magrib di kantor, gue langsung menuju Plangi. Seperti biasa naek busway dari depan kantor. Irit dan yang pasti enggak kena imbas macet.  Untung aja gue naik busway karena jalan Sudirman macet banget, khususnya jalur lambat. Usut punya usut, ketika gue sampe di halte busway Benhil, Mobil dinas Bpk Wakil Presiden, Jusuf Kalla dengan nomor polisi RI 2, lewat depan mata gue. Dan gue bisa liat kalo mobil – mobil dari arah Thamrin yang masuk ke jalur lambat, agak mandeg ketika pindah ke jalur cepet he..he..he..

Setibanya di Plangi, temen – temen gue belom dateng. Dan gue langsung menuju ke Gramedia. Puter – puter liat buku. Siapa tau ada buku yang bagus yang bisa di baca he..he..

Setengah jam lebih menunggu, akhirnya temen – temen gue; Siska, Inggrid dan Nina dateng juga. Yang gue gak sangka, nyokapnya Siska yang kebetulan lagi ke Jakarta, juga ikutan ke Plangi (he..he..salut deh buat tante mau ikutan nongkrong sama kita – kita)

Setelah puter – puter cari kaset, terus liat baju – baju yang diskon di Centro, kita pun pergi makan malam. Secara gitu ya, udah malem. laper euy.

Akhirnya di malam ini, 8 Agustus 2008, gue di ajakin nongkrong ke Sky Dining yang ada di atapnya Plangi. Slama ini gue cuma liat iklannya doang. Jujur ini pertama kali gue nongkrong di Sky Dining. Biasanya kalo nongkrong paling yang di bawah – bawah aja di lantai 1 or foodcourt  (gue dah gak peduli deh mo dibilang norak juga ha..ha..ha..)

Well, tempatnya oke juga. Bisa liat Jakarta dari atas. Gedung – gedung pencakar langit  dengan lampu – lampunya. Udah gitu bisa liat macetnya Gatot Soebroto. Mobil pada ngantri dari arah Slipi dan Sudirman he..he..Cafenya bermacam – macam. Dan untuk makan malam, pilihan pun jatuh ke Solaria. Ketika gue dateng, kursi – kursi pada penuh. Dan kita pun dapet kursinya yang gak empuk alis bukan yang sofa. Hik, gue syirik deh liat yang duduk dengan nyaman di sofa he..he..(canda).

Dan seperti biasa sebelum pulang, foto – foto dulu. I will never pass this moment ha..ha..ha..Dan yang membuat gue lebih seneng, ketika foto, rambut gak mau diem. Selalu bergerak ditiup angin (scara gitu Jakarta kalo malem hari anginnya keceng. Di atas gedung pula). Kalo foto di studio kayak gitu perlu pake kipas angin tuh. Kalo sekarang pake kipas angin alami ajah. hemat listrik he..he.. The photos are here

Sunday, August 3, 2008

SOP BUAH PAK EWOK

Sekali lagi gue mau cerita tentang wisata kuliner alias menjelajahi makanan dan minuman yang enak - enak. Semua pasti pada tau Bogor bukan? Bogor terkenal dengan hujan, kebun raya dan talesnya. Namun jangan salah, saat ini Bogor juga sudah mejadi surga makanan bagi pecinta wisata kuliner. Mulai dari level kaki lima sampe levelnya kafe. Semua ada di Bogor. Cerita ini belum terlalu basi karena baru terjadi beberapa hari yang lalu tepatnya di hari terakhir di bulan Juli 2008.

Hari ini,(31/07/08), pulang dari nonton WANTED di Bellanova Sentul, gue nongkrong ke Telapak sama temen gue, Techa. Bosen di Telapak, kita pun beranjak ke Sop Buah Pak Ewok. Sejujurnya seh, gue gak tau dimana itu Sop Buah Pak Ewok. Dengernya pun baru pertama kali. Walaupun gue dari SD sampe SMA di Bogor, tapi sejak kepulangan gue kembali ke Bogor, banyak banget tempat – tempat nongkrong baru yang gue enggak tau. Jadi kali ini ini Techa, temen gue, jadi guide tour. Makasih ya, Cha he..he..Jadi nambah pengetahuan gue.

Sop Buah Pak Ewok terletak di daerah Taman Kencana (TK) atau lebih tepatnya di Jalan Bukit Tunggul No. 5. Dari luar, Sop Buah Pak Ewok ini tidak ada bedanya dengan rumah lainnya. Namun jangan takut salah masuk rumah karena tepat di deket pintu masuk ada papan nama berwarna hijau bertuliskan SOP BUAH PAK EWOK.

Dari namanya aja udah ketauan kalo menu andalanny adalah sop buah. Ada tiga macem sop buah di sini yaitu sop buah dengan air jeruk, sop buah dengan susu dan sop buah duren ( ngomongin tentang duren, gue jadi inget es duren di Kantin Sakinah Tubagus Ismail Bandung he..he..). Selain tiga menu andalan tersebut, di sini juga terdapat banyak menu lainnya seperti batagor, mie ayam jamur, pempek, dan lain – lain.

Untuk kunjungan pertama kali ini, gue pesen sop buah dengan mie ayam jamur. Secara gitu ya menu andalannya adalah sop buah, kok kayaknya rugi banget kalo gue gak icipin itu sop buah. Berhubung ada yang pake duren dan gue paling demen yang namanya duren (bukan duda keren ya), dan pilihan gue jatuh ke sop buah duren hm..hm…yummy. Sedangkan Techa, temen gue, pesen sop buah air jeruk dan batagor.
 
 
 
Ini sop buahnya udah dimakan sedikit. Waktu pesenan baru dateng seh lebih banyak dari ini he..he..
 
 


Harga makanan di Sop Buah Pak Ewok ini relatif terjangkau. Di bilang murah banget seh enggak, tapi dibilang mahal banget juga enggak. Untuk satu porsi es buah duren cukup hanya dengan Rp. 9.500 saja.
Dari segi tempat, Sop Buah Pak Ewok ini cukup nyaman. Banyak pohon dan tanaman. Jadi cukup hijau dan asri. Gaya atau style penataan tempat banyak di dominasi oleh kayu dan batu – batu kerikil. Jadi kesannya alami gitu.

So, Bagi yang suka ke Bogor, tempat ini bisa menjadi salah satu alternatif tempat makan.