Sunday, June 12, 2011

JAKARTA & LAMPU-PAMPU

(14/05/11) Macet panjang mengiringi perjalanan kami ke Jakarta. Saya dan suami mengantar Icha, adek ipar saya, ke Stasiun Gambir, Jakarta. Karena kami membawa Baim, saya mengajak mama untuk menemani. Gantian gendong Baim.

Jakarta masih jauh, macet sudah menghadang sekian kilo meter dari gerbang tol sebelum Cibubur. Pintu tol teraneh yang pernah saya lihat. Biasanya satu jalur jalan menjadi satu gerbang tol. kali ini gerbang tol dibuat serong sehingga gerbang tol menjadi lebih banyak. Normalnya untuk tiga gerbang, namun karena serong gerbang tol menjadi lebih dari tiga. Padahal setelah membayar, kendaraan kembali mengantri masuk satu jalur hingga gerbang tol paling ujung dan kemudian baru menyebar ke jalan untuk 4 jalur mobil. Kemacetan panjang pun tidak terelakkan. Alhamdulillah Baim anteng. Sepanjang perjalanan ketika matanya melek, Baim tidak henti-hentinya memandang satu persatu lampu mobil yang menyala

Berita yang beredar pintu tol ini untuk mengurangi kemacetan di pintu tol taman mini. Hiks. Menurut saya, bukannya getting better akan tetapi getting worse. Betul di pintu tol taman mini kemacetan tidak signifikan karena macet panjang yang biasanya terjadi sudah pindah ke pintu tol yang baru. Bukan mengurangi, hanya memindahkan. Huh!

Keluar dari pintu tol taman mini, bablas ke arah jalan Gatot Soebroto menuju Semanggi hingga putaran turun ke bawah ke arah jalan Sudirman. Lurus melewati Thamrin hingga puteran di depan patung Arjuna dengan 8 kudanya. Belok kanan ke arah Balai Kota, kemudian sampe di Gambir. Tepat waktu.

Sepanjang jalan Baim tidak henti-hentinya memperhatikan jalan. Baim sangat tertarik melihat lampu-lampu mobil yang menyala dengan terangnya. Apalagi jika sedang lampu merah, Baim pengen di berdiriin terus kemudian melonjak-lonjak. Fuih.

Di Gambir, ketika menunggu kereta ke Yogya tiba, beberapa kereta melewati stasiun Gambir. Mata Baim langsung meperhatikan ke  arah kereta yang bergerak. Mata Baim baru beralih ketika kereta sudah tidak terlihat. Baim..Baim...

Kereta ke Yogya berangkat, saya, suami dan mama, makan dahulu di kantin deket parkiran di Gambir. Duduk di salah satu toko penjual makanan yang berderet. Ibu-ibu yang jualan ramah sekali. Ia juga gemes melihat Baim. Beberapa kali Baim dicolek-colek. Ketika mulai makan, saya tidak makan. Gantian pegang Baim. Si ibu pun sedikit memaksa saya untuk makan dan Baim dia yang gendong. Ia pun menggendong Baim. Tapi saya tidak makan. Saya tetap melihat ke arah si ibu. Ketika ia membawa Baim ke arah pintu keluar, saya langsung mengambil Baim. Rese. Hadeeeuuuuh zaman sekarang bener-bener kudu siaga kalo jaga anak. Pembelajaran banget dengan adanya kejadian ini. Terima kasih ya Allah.

Selesai makan, bablas pulang. Tetep Baim excited dengan lampu-lampu mobil. Fuih, capek peganginnya. Baim...Baim...

created by Vidy

in Bogor, 12 June 2011