Sunday, June 12, 2011

JAKARTA & LAMPU-PAMPU

(14/05/11) Macet panjang mengiringi perjalanan kami ke Jakarta. Saya dan suami mengantar Icha, adek ipar saya, ke Stasiun Gambir, Jakarta. Karena kami membawa Baim, saya mengajak mama untuk menemani. Gantian gendong Baim.

Jakarta masih jauh, macet sudah menghadang sekian kilo meter dari gerbang tol sebelum Cibubur. Pintu tol teraneh yang pernah saya lihat. Biasanya satu jalur jalan menjadi satu gerbang tol. kali ini gerbang tol dibuat serong sehingga gerbang tol menjadi lebih banyak. Normalnya untuk tiga gerbang, namun karena serong gerbang tol menjadi lebih dari tiga. Padahal setelah membayar, kendaraan kembali mengantri masuk satu jalur hingga gerbang tol paling ujung dan kemudian baru menyebar ke jalan untuk 4 jalur mobil. Kemacetan panjang pun tidak terelakkan. Alhamdulillah Baim anteng. Sepanjang perjalanan ketika matanya melek, Baim tidak henti-hentinya memandang satu persatu lampu mobil yang menyala

Berita yang beredar pintu tol ini untuk mengurangi kemacetan di pintu tol taman mini. Hiks. Menurut saya, bukannya getting better akan tetapi getting worse. Betul di pintu tol taman mini kemacetan tidak signifikan karena macet panjang yang biasanya terjadi sudah pindah ke pintu tol yang baru. Bukan mengurangi, hanya memindahkan. Huh!

Keluar dari pintu tol taman mini, bablas ke arah jalan Gatot Soebroto menuju Semanggi hingga putaran turun ke bawah ke arah jalan Sudirman. Lurus melewati Thamrin hingga puteran di depan patung Arjuna dengan 8 kudanya. Belok kanan ke arah Balai Kota, kemudian sampe di Gambir. Tepat waktu.

Sepanjang jalan Baim tidak henti-hentinya memperhatikan jalan. Baim sangat tertarik melihat lampu-lampu mobil yang menyala dengan terangnya. Apalagi jika sedang lampu merah, Baim pengen di berdiriin terus kemudian melonjak-lonjak. Fuih.

Di Gambir, ketika menunggu kereta ke Yogya tiba, beberapa kereta melewati stasiun Gambir. Mata Baim langsung meperhatikan ke  arah kereta yang bergerak. Mata Baim baru beralih ketika kereta sudah tidak terlihat. Baim..Baim...

Kereta ke Yogya berangkat, saya, suami dan mama, makan dahulu di kantin deket parkiran di Gambir. Duduk di salah satu toko penjual makanan yang berderet. Ibu-ibu yang jualan ramah sekali. Ia juga gemes melihat Baim. Beberapa kali Baim dicolek-colek. Ketika mulai makan, saya tidak makan. Gantian pegang Baim. Si ibu pun sedikit memaksa saya untuk makan dan Baim dia yang gendong. Ia pun menggendong Baim. Tapi saya tidak makan. Saya tetap melihat ke arah si ibu. Ketika ia membawa Baim ke arah pintu keluar, saya langsung mengambil Baim. Rese. Hadeeeuuuuh zaman sekarang bener-bener kudu siaga kalo jaga anak. Pembelajaran banget dengan adanya kejadian ini. Terima kasih ya Allah.

Selesai makan, bablas pulang. Tetep Baim excited dengan lampu-lampu mobil. Fuih, capek peganginnya. Baim...Baim...

created by Vidy

in Bogor, 12 June 2011   

Sunday, May 29, 2011

Bapak Pulang

(14/05/11) Entah kenapa sejak pagi Baim sedikit cengeng. Sebentar nangis, sebentar pengen digendong. Ada apa toh Nak?

"Baim tau bapaknya mau pulang" ujar Papa saya yang tak lain kakek Baim.

"Ah bisa-bisa papa aja tuh." ujar saya.

"Eeee gak percaya. Nanti bapaknya dateng pasti anteng." ujar papa lagi.

Saya pun tak mengindahkan kata-kata papa. Saya berusaha untuk menenangkan Baim. Whua, maunya digendong dan muter-muter di teras rumah. Fuih, pegel kaki dan tangan. Demi oh demi.

Sekitar pukul 11 lebih, bapak Baim tiba di depan pager. Horeeeeeeeeeeee Bapak Baim sudah sampe rumah. alhamdulillah ya Allah. Baim tidak lagi rewel. Matanya tertuju pada sosok bapaknya. Apa yang ada di dalam pikiranmu, Nak? Bunda pernasaran.com hehehe.

Bapak Baim menyapa anaknya yag sudah genap tiga bulan tidak bertemu.Resiko bekerja di lapangan, ketemu sekali-kali. Ketika akan digendong, Baim tetep anteng. Hm..hm... Dari tadi kek Nak anteng begitu. Saya tidak tahan untuk tidak ngedumel dalam hati.

"Tuh kan bapaknya dateng, Baim langsung anteng. Gak percaya tadi dibilangin." ujar Papa.

"Tadi rewel, Pa?" tanya suami saya sama papa.

"Sedikit. Tapi itu biasa kalo anak habis ditinggal jauh. Batinnya kan kontak sama orang tuanya." ujar Papa.

Suami saya pun tersenyum. Kegembiraan terlukis di wajahnya. Seneng melihat pertemuan bapak dan anak. Hehehe

created by Vidy

Kereta Pakuan Ekspress Sudirman - Bogor, 25 May 2011

Baim Sakit

Uhuk-uhuk, uhuk-uhuk. Sekali, dua kali dan akhirnya berkali-kali Baim batuk. Sedih. Tidak panas, tidak flu, tidak pilek hanya batuk. Batuk berdahak namun kering. Duh, kasian liat Baim. Seminggu sudah baim Batuk-batuk seperti ini.

(30/4/11) Pagi ini saya ke dokter karena batuk Baim tidak juga kunjung sembuh sejak pulang dari Botani Square minggu kemarin. Seperti biasa. Ngantri.

Ups senagnya, giliran saya yang masuk. Pak dokter pun menyapa dengan gaya khasnya.

"Apa kabar Bu? Sehat bayinya?"

Deg. Saya nyengir.

"Nah itu dia Pak dokter. Baimnya batuk-batuk."

"Siapa yang sakit di rumah?"

"Gak ada Dok."

"Kapan dibawa ke mall?"

Deg. Lagi-lagi pertanyaan pak dokter menusuk ke dalam hati saya.

"Minggu lalu Pak."

"Kok baru dibawa sekarang?"

Nyengir lagi.

"Panas ga?"

"Enggak pak dokter. Gak panas, ga pilek. Cuma batuk kering gitu aja. Minum asinya juga masih lancar." ujar saya.

Pak dokter Jimmy memeriksa Baim. Uhuk..uhuk..lagi-lagi Baim Batuk.

"Jangan dibawa ke mall dulu. Masih kecil. Kasian." ujar pak dokter sambil menuliskan resep.

"Iya pak dokter."

Whuaaaaaa, pak dokter tau aja neh Baim diajak ke mall. Jadi menyesal. No more Mall for this time. Good bye mall for a moment. Hiks. Maafin Bunda ya, Nak. Get well soon Baim!

Created by Vidy

in Kereta Pakuan Sudirman - Bogor, 25 May 2011

Wednesday, May 25, 2011

Baim Jalan-Jalan Lagi

(23/4/11) Baim jalan-jalan lagi. Kali ini rutenya Botani Square, Tiara Baby Shop dan Surabi Duren.

Di Botani Square dalam rangka survey food processor dan blender untuk persiapan MPASI Baim. Seperti biasa, Baim celingak-celinguk. Tengok kanan-kiri. Anteng.

Selesai dari Botani Square perjalanan dilanjutkan ke Tiara Baby Shop di daerah Sukasari, Bogor. Ups, Tiara rame sekali siang ini. Baim tidak bertahan lama di dalam Tiara. Panas. Baim jadi rewel. Nangis melulu. Hiks.

Sebelum pulang, mampir sebentar ke Surabi Duren yang terletak satu jajar dengan Tiara Baby Shop. Gak jadi makan di tempat karena Baim tambah resah. take away.

Malamnya sedih sekali. Satu kali, dua kali dan akhirnya berkali-kali, Baim terbatuk-batuk. Uhuk-uhuk. Whuaaaaaaaaaaaaaa, virus dari mana ini???? Satu pun gak ada yang sakit di rumah. hiks. Get well soon ya, Nak.

Created by Vidy

Kereta Pakuan Ekspress Sudirman - Bogor, 24 May 2011

 

Baim Jalan-jalan (1)

(17/04/11) Cuaca hari ini panas sekali. Menyengat hingga ke kulit. Satu yang terbayang dalam pikiran saya, Sop Buah Pak Ewok. Sluruuuup, pasti enak sekali. Di hari yang panas, minum es. Seperti bertemu air di padang pasir. Jadi pengen jalan-jalan bawa Baim sekaligus ajak Icha, adek ipar saya yang kebetulan sedang diklat di Bogor.

Setelah adzan zuhur, tancap gas ke Diklat BPN yang ada di Warung Jambu. Setelah itu lanjut ke Sop Buah Pak Ewok. yummi...yummi....Bakal jadi momen pertama Baim nongkrong di cafe neh. Hehehehe.

Pak Ewok rame sekali siang ini. Orang-orang ini mungkin sama pikirannya dengan saya hehehe. Mengantri terlebih dahulu kemudian dapet duduk di ujung belakang deket garasi. Baim excited sekali melihat daun-daun yang bergoyang ditiup angin, dan juga dahan-dahan yang bergerak karena disinggahi oleh burung. Beberapa burung tampak enjoy terbang dan mendarat di sekitar pohon-pohon tinggi tersebut. Bola mata Baim dengan lincahnya mengikuti setiap gerakan yang tercipta. Beberapa pengunjung Sop Buah Pak Ewok gemes melihat Baim dan mencoba untuk merayu. Yang dirayu cool hahaha. Matanya tetap melihat pepohonan dan burung yang berkicau terbang ke sana ke mari. Si mbak-mbak yang merayu pun menyerah. Dari mejanya hanya bisa senyum-senyum melihat Baim.

Sebelum pulang tidak lupa untuk berfoto dulu bareng bunda hehehe. Narsis.com ala bunda Baim.

Pulang dari Pak Ewok, perjalanan dilanjutkan dengan mengantar  Icha ke diklat karena sudah harus berkumpul kembali. Setelah mengantar Icha, perjalanan dilanjutkan ke FO yang ada di Pajajaran. Mengingat waktu, hanya dua FO yang dikunjungi yaitu Almira dan Blossom. Whuaaaaaa baju-baju bayi untuk cewek banyak sekali modelnya. Lucu-lucu. Untung Baim cowok, belanjanya bisa kalem dikit. model untuk cowok sangat terbatas hahaha. Selama di FO, Baim anteng. Senang..senang..senang.

Selesai pilih-pilih baju Baim, bayar ke kasir, gesek kartu, pulaaaaaaaaang!

 

Created by Vidy

Kereta Pakuan Sudirman - Bogor, 12 May 2011

Thursday, May 12, 2011

DAUN BERGOYANG

(11/04/11) Hari ini hari pertama Baim ke luar rumah namun bukan ke rumah sakit, melainkan jemput Nek Anang dan juga bule Icha nya yang datang dari Yogya.

Sepanjang jalan Baim anteng. Celingak celinguk kanan kiri. Excited sekali melihat sekelilingnya. Lucu sekali melihat ekspressi wajah Baim. Bola matanya yang hitam besar dengan lincah berputar-putar, larak lirik kanan kiri. Rasa ingin taunya tinggi sekali.

Satu hal yang sanga menarik yaitu ketika tiba di Diklat BPN jalan A. yani. Pohon-pohon besar yang tumbuh di sekeliling diklat dengan akarnya yang menjuntai bergerak pelan ditiup angin. Namun itu menjadi pusat perhatian Baim. Matanya tidak mau lepas dari setiap gerakan yang terjadi pada tumbuhan. Entah itu akar pohon gantung yang bergoyang ataupun dahan-dahan dan daun-daun yang bergoyang ditup angin. Senang sekali melihat semua reaksi Baim atas semua yang baru dilihatnya. Bunda selalu berdoa Baim tambah pinter ya, Nak. Amin.

created by Vidy
on the Train, route Jakarta - Bogor on 10 May 2011

Sunday, March 20, 2011

IMUNISASI

Alhamdulillah! Satu persatu tahapan imunisasi Baim terlalui. Ini dia hari-hari yang Baim lalui untuk imunisasi.

(18/11/10) Hari ini Baim imunisasi hepatitis B untuk pertama kalinya.

(27/11/10) Hari ini untuk pertama kalinya Baim ditetesin vaksin polio.

(18/12/10) Hari ini imunisasi hepatitis B ulangan yang kedua.

(17/01/11) Hari ini bapak ikut nemenin Baim dan bunda ke rumah sakit untuk imunisasi polio ulangan 2 dan DPT untuk pertama kalinya. Vaksin DPT-nya yang gak pake panas, tapi waktu disuntik pak dokter Jimmy, Baim nangis. Sakit. hiks.

(19/3/11) Lagi-lagi ke rumah sakit untuk imunisasi. Kali ini gak ditemenin bapak lagi. Bapak lagi gak off kerja. Hiks. Kali ini Baim imunisasi ulangan polio yang ketiga kalinya dan imunisasi ulangan DPT yang kedua kalinya. Kali ini Baim udah jagoan. Waktu dokter Jimmy suntik vaksin DPT ke paha, Baim gak nangis. Horeeeeeeee. Kata pak dokter gak jadi disuntik, padahal jarumnya dah di njus ke paha Baim hehehehehe. Kata bunda, Baim tambah pinter!

Bogor, 20 March 2011

Sunday, March 13, 2011

TENGKURAP

(19/02/11) What a great moment. Thanks to god I didn't miss it. Shubuh dini hari sekitar pukul empat kurang, Baim terjaga dari tidur nyenyaknya. Ekspressi wajahnya menginsyaratkan: Bunda, Baim haus. Berjalannya waktu saya mulai hafal kebiasaan Baim.

kelucuan tingkah laku Baim berlanjut. ketika minum asi, dia pipis di pangkuan saya dan kemudian memberikan segaris senyum di wajahnya. Subhanallah, Nak, how can I angry with all of your behavior. saya pun mengganti celana panjang Baim. Tapi, tanpa disangka-sangka, Baim kembali dengan tingkah lakunya yang lucu. Kali ini dia membuat air mancur. Ala Baim tentunya. Yap, lagi-lagi Baim pipis. Karena lagi gak pake celana, pipis Baim muncrat ke baju saya seperti air mancur. Hiiiiiii, gemes!

Beres pake celana, Baim kembali membuat kejutan. kali ini baim berusaha untuk tengkurap. Dada, perut dan kaki terangkat dengan mudah. Tidak dengan kepala. Agak susah baim mengangkat kepalanya.

Beberapa hari ini Baim rajin sekali latihan tengkurap walaupun selelu gagal mengangkat kepalanya. Supaya Baim tidak kesal dengan usahanya yang gagal, biasanya selalu dibantu sedikit, dan Baim pun tengkurap.

Pagi ini berbeda. Baim bisa tengkurap tanpa bantuan sedikit pun. Subhanallah. Saya yang pertama kali lihat Baim tengkurap hasil usahanya sendiri. Terima kasih ya Allah atas nikmat ini, atas momem perkembangan Baim. Semoga untuk tahap-tahap selanjutnya saya juga bisa menyaksikan langsung perkembangan baim meski bergelut dengan lesibukan kerja di kantor. Untungnya juga lagi pegang hape. Setiap step usaha tengkurap baim bisa terdokumentasi nyata, tidak hanya dalam otak saya saja. Moment itu Tidak akan hilang tanpa jejak.





created by vidy

in bogor, 1 March 2011

Thursday, February 17, 2011

FIRST DAY

16/02/11) Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Hari ini genap tiga bulan usia Baim, my lovely son. Hari ini juga menjadi hari pertama saya kembali ke rutinitas awal, ngantor. Rasanya baru kemarin  berlari mengejar waktu dari kantor di Jakarta supaya cepet sampe di RS Hermina Bogor. Pecah ketuban! Hiks.

Pagi ini, Baim masih lelap dalam tidurnya ketika saya akan berangkat ke kantor. Begitu tenang dan polos raut wajahnya. Kadang segaris senyum menghiasi wajahnya, menemani tidur lelapnya. Kamu lucu sekali, Nak! Rasanya ingin tetap dirumah. Berat sekali rasanya kaki ini untuk melangkah keluar rumah.

Tidak henti-hentinya saya mencium pipi dan kening Baim. Whuaaaa, sedih merasuk ke dalam hati. Ternyata begini rasanya meninggalkan anak di rumah menuju kantor (selama ini hanya mendengar cerita temen kantor yang rata-rata memang sudah ibu-ibu). Sedih!

Selamat berulang bulan, anakku sayang. Semoga Baim cepet besar, tambah pinter, jadi anak yang sholeh, berakhlak baik. Pokoknya sukses dunia akhirat. Luv u my son.

Memotivasi diri untuk semangat berangkat ke kantor walau perih di hati mengiringi perjalanan ini. This is the first day. Mohon ditegarkan dan dimudahkan semuanya ya Allah. Amin.  

created by vidy,

on the way to Jakarta, kereta pakuan ekspress 6:10, 16 Feb 2011

Saturday, February 5, 2011

Angkat yang Tinggi

(4/2/11) Senang sekali pagi ini. Baim semakin jagoan. Pundak, leher dan kepalanya semakin kuat. Ayo Nak, angkat kepalanya lebih  tinggi.  Come on you can do it, higher than this!


Created by Vidy

In Bogor, 4 Feb 2011

Friday, February 4, 2011

AIR MANCUR ALA BAIM

(3/2/11) Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemaren saya berjuang melahirkan Baim dari siang hari hingga tengah malem. Tersenyum jika mengingatnya.

Sudah lebih dari dua bulan usia Baim saat ini. Lucu sekali melihat perkembangannya dari hari ke hari. Setiap hari ada saja yang baru dari Baim. It's amazing.

Selain hal-hal baru, saya juga belajar kebiasaan-kebiasaan Baim. Salah satu kebiasaan yang unik yaitu Baim selalu buang air kecil setelah mandi. Sepertinya ada alarm di tubuh Baim untuk buang air kecil jika sudah keluar dari bak mandinya. Kadang pipis dihanduknya ketika mengeringkan badan. Kadang pipis ketika pakai baju. Selalu saja ada buang air kecil. Jika tidak langsung ditutup dengan handuk atau  lupa untuk pakai celana terlebih dahulu ketika pakai baju, jadilah akan selalu ada air mancur ala Baim. Kadang kena ke handuk, kadang ke bedong, kadang sprei, dan tak jarang air mancur ala baim hingga ke lantai. Hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Baim dengan mukanya yag polos seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Seperti pagi ini, lagi-lagi ada air mancur ala Baim karena saya lupa untuk langsung tutup badan Baim denga handuk setelah keluar dari bak mandinya. Baim...baim...

Created by Vidy

in Bogor, 4 Feb 2011  

Saturday, January 22, 2011

MENOLEH KIRI & KANAN

Hari itu (13/01/11), sore hari, sekali lagi saya memandikan Baim, my lovely son.  Selama ini lebih banyak mama yang memandikan Baim sejak pulang dari rumah sakit. Saya bukannya tidak mau memandikan anak sendiri, namun rada ngeri melihat Baim yang tidak mau diam. Kaki dan tangannya aktif bergerak.  Namun yang berbeda dari hari kemarin-kemarin adalah saat ini ada suami di samping saya, berdiri memperhatikan saya memandikan Baim. Hehehehe

Berjalannya waktu, banyak sekali perubahan-perubahan yang dialami Baim. Rasanya begitu cepat. Setiap hari ada saja yang baru dari Baim. Terkadang membuat saya tidak akan pernah menjadi expert dalam merawatnya. Setiap hari selalu belajar, belajar dan belajar.

Selesai bilas di bak mandi khusus untuk Baim, saya menidurkan Baim di atas handuk. Perut, dada dan telapak kakinya dibalur dengan minyak telon supaya hangat. Selesai bagian depan, Baim saya telungkupkan.  Giliran punggungnya yang dibalur dengan minyak telon. Seperti biasa, jika sedang telungkup, Baim biasanya suka latihan mengangkat kepalanya. Kadang lama, kadang sebentar.  Senang melihatnya. Namun ada yang berbeda sore ini. Baim bisa memutar kepalanya. Kiri, kanan.Senang sekali melihatnya. Ini pertama kali Baim berhasil menoleh kiri dan kanan. Tidak terlalu lama memang. Namun  itu sebuah kemajuan besar dalam perkembangan Baim. Apalagi langsung dilihat sama bapaknya. Uwiiiiiiiiih, senang sekali melihatnya. Congrats my lovely son! Come on, you can do it more than that!

Lagi –lagi cerita tentang proses mandinya Baim. Kali ini pagi hari (17/01/11), Saya lagi yang mandiin Baim. Ada suami di rumah jadi rajin mandiin Baim. Hahahaha. Lagi-lagi Baim memperlihatkan kemampuan barunya menoleh kiri dan kanan ketika sedang telungkup. Ya ampun ,sayang bunda lucu sekali. Salut banget liat perjuangan Baim untuk menoleh kiri dan kanan. Pantang menyerah banget. Semangat anakku sayang. You can!!!

Terima kasih Ya Allah atas anugrah mu ini. Semoga hamba dan suami bisa menjadi orangtua yang terbaik untuk Ibrahim, putra pertama kami. Amin.


Cretaed by Vidy

In Bogor, on 22 January 2011

Tuesday, January 18, 2011

Alergi

Kegembiraan saya hanya hitungan hari. Sekitar dua hari sebelum kontrol lanjutan, bintik-bintik merah kembali muncul. Kali ini bukan di pipi. Namun hampir disekujur tubuh Baim. Bintik merah terlihat lebih jelas di tangan, punggung, leher, dada dan perut Baim. Whuaaaa kenapa lagi ini. Gak mungkin banget salep elidel itu dioles kesemua bintik merah ini. Terlalu banyak. Hiks.

Hari ini (4/12/10) Baim kontrol untuk memantau perkembangan bilirubin. Setibanya di rumah sakit, berbekal surat pengantar dari dokter minggu kemaren, Baim terlebih dahulu tes bilirubin. Hasil tes diberikan satu jam kemudian.

Akhirnya tiba giliran Baim diperiksa dokter. Alhamdulillah, bilirubin Baim masih dalam batas normal. Dokter memeriksa perkembangan Baim. saya mengeluh tentang bintik-bintik merah di tubuh Baim. Menurut dokter Jimmy, bintik-bintik merah tersebut adalah alergi yang biasanya disebabkan oleh makanan yang mengandung protein tinggi seperti susu sapi, sambel yang pedes-pedes, ikan laut, seafood dan lain-lain. Dokter menyarankan saya sementara waktu untuk tidak makan makanan dengan kadar protein tinggi. Whuaaaaaa jadi teringat empat dan lima hari yang lalu saya makan cumi, udang dan ikan teri. Sampe nambah-nambah.  Hiks..hiks..sekali lagi karena kesalahan bunda. Maafkan bunda ya, Nak! Demi Baim, bunda akan menuruti saran dokter walaupun udang dan cumi adalah salah satu makanan kesukaan bunda. Cepet sembuh ya anak bunda sayang.

Created by vidy

in Bogor on 18 Jan 2011

Aqiqah

Hari ini (22/11/10) Alhamdulillah aku di aqiqah. Bapak dan Bunda beli dua ekor kambing untuk disembelih. Acara aqiqah ku ini juga di hadiri oleh Nek Anang dan Nek Ino dari Yogya. Kalo oma dan kakek pasti hadir karena aqiqahan diadakan di rumah oma dan kakek hehehe.

Kambing dipotong pagi hari. Kemudian dimasak. Sebagian besar daging kambing tersebut diberikan kepada anak yaitm piatu. Acara aqiqahan aku dimulai ba’da ashar. Selain acara doa bersama juga ada sesi pemberian nama dan potong rambut. Yang kebagian potong rambut aku yaitu kakek dan Nek Anang.  Pesen dari Pak ustadnya seh nanti rambut aku harus dicukur semua kemudian rambut ditimbang. Hasil dari timbangan rambut tersebut dikonversi dengan harga perak atau emas. Nah kemudian uang hasil konversi tersebut diserahkan kepada yang berhak seperti anak yatim dan lain-lain.

Acara ditutup dengan pembacaan doa. Alhamdulillah, dengan selesainya acara aqiqahan ini, aku resmi diberi nama Ibrahim Adha Satriawan.

Bogor, 18 Jan 2011

Wednesday, January 12, 2011

RUAM ASI

Satu hari setelah pulang dari rumah sakit (21/11/10), bintik muncul di pipi Baim. Satu, dua, tiga dan hanya dalam hitungan dua hari setelah itu, bintik semakin banyak. Pipi Baim memerah di sekitar bintik-bintik tersebut. Saya jadi sedikit khawatir karena sebelumnya bintik-bintik tersebut tidak ada. What's going on with you, Son?

Menurut Ibu mertua dan adik ipar yang kebetulan sedang berkunjung ke rumah, bintik merah tersebut biasa disebut ruam asi. Ibu mertua dan adik ipar menyarankan saya untuk mengobati bintik tersebut dengan cara mengolesi  air liur saya ke bintik-bintik tersebut. Beberapa kali saya coba. Namun bintik merah semakin banyak. It didn't work. Hiks!

Hari ini (27/11/10) adalah jadwal kontrol Baim ke rumah sakit. kesempatan bertanya kepada dokter tentang bintik merah yang ada di pipi Baim. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Dokter yang menangani Baim adalah dokter Jimmy Pasat SPA(K). Menurut dokter Jimmy, ruam asi yang ada di pipi Baim adalah alergi, biasanya disebabkan oleh susu sapi. Saya disarankan untuk tidak mengkonsumsi susu sapi baik susu murni ataupun yang sudah diolah menjadi susu bubuk, susu cair dan lain-lain. Sedih. Ternyata yang menyebabkan ruam asi di pipi Baim adalah susu khusus ibu menyusui yang saya konsumsi setiap hari. Huhuhu maafkan Bunda ya, Nak. dokter menuliskan resep salep elidel untuk mengobati ruam susu di muka Baim. Jiah, salep isi sedikit doang, tapi harganya lumayan hehehe. Alhamdulillah setelah mengoleskan salep elidel dan juga menghentikan konsumsi susu, ruam asi yang ada di pipi Baim berkurang dengan cepat.

Created by Vidy

in Bogor, 11 Jan 2011