Sunday, May 30, 2010

Sambel Terasi

Entah mimpi apa saya tadi malem. Hari ini mau bener masuk dapur buat ulek-ulek. Biasanya paling ogah deh yang namanya masak kalo bukan karena kepepet. Com.

Menu masakan mama siang ini adalah lele goreng. Temen makannya lele yang paling enak adalah sambel terasi. Entah kenapa tiba-tiba terucap dari mulut ini untuk bikinin sambel terasi buat temennya si lele goreng.

Mama pun menyiapkan bahan yang diperlukan. Bawang merah, bawang putih, cabe keriting, cabe rawit, tomat, gula merah, garam, dan tentu saja terasi.

Sebelum jam makan siang tiba, saya pun sibuk di dapur.  Bawang merah, bawang putih, cabe merah keriting, cabe rawit, tomat di oseng-oseng sebentar. Ampe sedikit gosong.  Terasi dibakar sebentar. Setelah selesai semua, mulailah ulek-ulek. Ulek-ulek beres. Keringetan pun mengalir . Capek. Keliatan banget gak pernah masak atau entah karena bawaan bayi hihihi.

Jam makan siang pun tiba. Papa dan mas Iwan, suami saya, makan duluan. Setelah mas Iwan selesai makan, baru saya juga makan. Duduk di sebelah mas Iwan yang sibuk browsing-browsing.

“Sambelnya maknyus,” begitu kata mas Iwan.

Aih, jadi GR dengernya. Masak sekali seabad, sekalinya bikin sambel doang dipuji. Sama suami pula. Senengnya.

“Kalo tangannya masak satu macem aja enak, pasti masak yang laennya juga enak,” Mas iwan melanjutkan kalimat pujiannya.

Deg. Masak? Nononono, saya paling gak bisa masak dan lebih parahnya gak interested pula hingga saat ini. Nah sekarang, suami sendiri yang minta.Waduh sayang, ntar-ntar deh. Padahal sebelum nikah tau banget saya gak suka masak kecuali kepepet.com. Just pray I will cook for you everyday hehhe

Tidak lama kemudian, Futy, adek bungsu saya juga ikut nyicipin sambel terasi buatan saya tersebut.

“Sambel terasinya enak kakak Dia,”

Deg, once more pujian terlontar. Entah pertanda baik atau atau pertanda lainnya.

Never imagine cooking everyday..    

Created by: Vidy in Bogor on 30 May 2010

Sunday, May 2, 2010

POSITIFKAH?

(3/04/10) Hari ini, hari kedua berada di Tanjung Redeb, Berau,  tepat enam hari telat datang bulan dari jadwal yang seharusnya. Pagi-pagi shubuh kebangun langsung lari ke kamar mandi. Siapa tau si “merah” datang. Ups, ternyata masih belum juga. Hohoho apakah ini pertanda?

Saya pun sibuk mencari-cari di koper test pack yang memang sudah dipersiapkan sejak keberangkatan dari Jakarta. Sehubungan ini adalah pengalaman pertama berhubungan dengan alat tes kehamilan, jadilah sebelum segel dibuka, saya membaca dengan seksama aturan dan tata cara yang ada di kemasan luar test pack.

Ada tiga test pack yang kemarin saya beli. Dua test pack digunakan ketika baru buang air kecil pertama kali saat bangun tidur di pagi hari. Gak boleh minum ataupun makan. Satu test pack lagi boleh digunakan kapan saja.

Saya pun mengambil test pack yang harus digunakan pagi hari. Kebetulan juga pengen buang air kecil. Saya pun mengikuti tata cara penggunaan test pack yang tertera pada kemasan.  Suami masih tidur dengan pulasnya.

Pada test pack tertera bahwa saya harus menunggu sekitar lima hingga delapan menit. Jika ada satu tanda strip yang muncul artinya negatif. Jika tidak ada tanda strip muncul, maka tes kehamilan yang saya lakukan gagal atau salah. Jika dua tanda strip muncul artinya positif.

Menunggu selama lima menitan. Kok terasa lama ya? Hehehe. Suami ampe kebangun. Kucek-kucek mata sambil liat istrinya sibuk ngapain.  Lima menit pun berlalu. Saya bergegas melihat ke hasil test pack.

Ups, dua garis muncul namun salah satu garis di bagian atas agak-agak kabur. Bener gak ya ini? Jadi ragu sendiri dengan hasil test tersebut. Saya pun memperlihatkan hasil test pack tersebut kepada suami. Samanya, suamipun ragu dengan hasil test. Bener gak ya??????

Created by Vidy in Bogor on 2 May 2010